Jakarta, Nasional | Cyberhukum.com | Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kembali menunjukkan langkah tegas dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Terhitung mulai 5 Juni 2025, pemerintah akan resmi menggulirkan enam stimulus ekonomi besar demi menjaga pertumbuhan ekonomi triwulan II (Q2) tetap di kisaran 5 persen.
Langkah ini diambil menyusul keputusan dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) tingkat Menteri yang digelar Jumat (23/5). Rapat dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan dihadiri oleh Menteri, Wakil Menteri, serta pimpinan lembaga terkait. Hasilnya: seluruh stimulus disepakati untuk segera dijalankan awal Juni.
“Stimulus Ekonomi Q2-2025 tersebut telah dibahas secara mendalam dan siap diterapkan mulai tanggal 5 Juni 2025,” kata Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (27/5).
Fokus: Liburan Sekolah & Konsumsi Domestik
Kebijakan ini tak hanya bertujuan menggenjot pertumbuhan ekonomi, namun juga memanfaatkan momen liburan sekolah Juni–Juli 2025, yang dinilai strategis untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga.
Berikut rincian 6 insentif utama yang siap dikucurkan:
Subsidi Belanja Keluarga Diskon langsung untuk barang kebutuhan pokok dan transportasi selama masa liburan sekolah.
Voucher Pariwisata Domestik Dukungan kepada industri pariwisata melalui insentif perjalanan keluarga ke destinasi lokal.
Bantuan Langsung Tunai (BLT) Pelajar & Mahasiswa Khusus diberikan untuk keluarga kurang mampu yang memiliki anak usia sekolah dan kuliah.
Relaksasi Pajak UMKM Musiman Pembebasan atau pengurangan pajak sementara bagi UMKM yang menggeliat selama musim libur.
Insentif Energi Rumah Tangga Pengurangan tarif listrik dan gas untuk rumah tangga kelas bawah hingga menengah.
Program Kredit Berbunga Rendah untuk Orang Tua Murid Kredit ringan bagi orang tua yang menghadapi beban tambahan saat tahun ajaran baru dimulai.
Dengan kebijakan ini, Prabowo menegaskan komitmennya menjaga daya beli rakyat kecil sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis konsumsi.
“Kami pastikan implementasinya terukur dan tepat sasaran. Semua kementerian teknis sedang dalam tahap finalisasi pelaksanaan di lapangan,” tambah Susiwijono.
Masyarakat kini menunggu, apakah langkah ini akan benar-benar berdampak pada pengeluaran harian dan sektor riil. Yang jelas, mulai 5 Juni nanti, roda ekonomi nasional bakal dipacu dengan strategi baru yang langsung menyentuh kantong rakyat. (Red)
Komentar