Berita Utama

Akhir dari Menopause? Ilmuwan Buka Peluang Baru bagi Masa Depan Reproduksi Wanita

IMG 20250526 WA0009
Table of Contents+
    5 / 100 Skor SEO

    Jakarta | Cyberhukum.com | Terobosan medis terbaru menjanjikan penundaan, bahkan kemungkinan penghapusan menopause dari siklus hidup wanita.

    Menopause selama ini dianggap sebagai fase yang tak terelakkan dalam kehidupan setiap wanita. Namun, pertanyaan besar kini muncul bagaimana jika menopause bisa ditunda atau bahkan dihindari sepenuhnya?

    Para peneliti medis di berbagai belahan dunia tengah mengeksplorasi pendekatan revolusioner untuk memperlambat atau menghentikan penurunan fungsi ovarium. Dengan mengembangkan sel pendukung ovarium muda secara rekayasa biologis dan menguji obat-obatan baru yang dapat memperlambat habisnya cadangan ovarium, mereka berupaya memperpanjang usia reproduktif wanita secara signifikan.

    “Ini bukan sekadar soal kesuburan, tetapi juga soal kualitas hidup,” ujar Dr. Helena Morris, pakar endokrinologi reproduksi di Boston. “Menopause bukan hanya akhir dari siklus menstruasi, tapi juga awal dari berbagai perubahan hormon yang memengaruhi kesehatan tulang, jantung, dan suasana hati wanita.”

    Jika teknologi ini terbukti aman dan efektif, para ilmuwan percaya bahwa wanita di masa depan mungkin memiliki pilihan untuk tidak mengalami menopause sama sekali. Ini bisa mengubah paradigma seputar penuaan, kesehatan reproduksi, bahkan karier dan perencanaan keluarga.

    Los Angeles Membara: Aksi Protes Meluas Usai Trump Kerahkan Garda Nasional

    Namun, terobosan ini juga memicu perdebatan etis dan sosial. Apakah menunda menopause akan memperpanjang ekspektasi menjadi ibu? Apa dampaknya terhadap struktur sosial dan biologis manusia?
    Sementara jawaban pasti masih menunggu hasil uji klinis dan tinjauan jangka panjang, satu hal menjadi jelas: masa depan reproduksi wanita mungkin tidak lagi terikat pada batasan biologis yang selama ini dianggap pasti.

    “Apa yang selama ini dianggap sebagai takdir biologis, kini mulai dilihat sebagai sesuatu yang bisa direkayasa,” tambah Dr. Morris.
    Menopause, mungkin, tidak lagi harus menjadi bab terakhir—melainkan hanya pilihan dalam buku kehidupan wanita modern. (Red)

    Komentar

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    × Advertisement
    × Advertisement