Bandung, Jawa Barat | Cyberhukum.com | Dalam upaya membangun ketahanan pangan berbasis kearifan lokal, kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) Kawargian Abah Alam digelar di Desa Nagrak. Program ini menjadi bagian dari gerakan Peradaban Pangan yang menempatkan masyarakat desa sebagai pelaku utama pembangunan berkelanjutan di Desa Nagrak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Senin (12/05)
Program ini tidak hanya menyentuh sisi antropologis masyarakat Desa Nagrak, tetapi juga menggali nilai-nilai lokal yang dapat memperkuat ketahanan pangan nasional sebagaimana yang menjadi prioritas program RI 1. Kepala Desa Nagrak menyampaikan bahwa kesenjangan antara wacana nasional dan kondisi riil masyarakat harus dijembatani melalui pendekatan partisipatif dan pembangunan yang tepat sasaran.
“Prioritas kami saat ini adalah pembangunan akses jalan dan saluran air. Khususnya saluran air yang sangat mendesak, karena akan membuka peluang besar untuk kegiatan produktif di sektor perkebunan,” ujar Kepala Desa.
Dengan tersedianya saluran air yang memadai, Desa Nagrak dapat memanfaatkan lahan-lahan potensial untuk pertanian dan perkebunan secara lebih optimal. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga serta memperkuat ketahanan pangan lokal. Masyarakat Desa Nagrak sendiri saat ini masih bergantung pada sektor pertanian sebagai komoditi utama, dan hutan desa masih dijaga kealamiannya sebagai bagian dari warisan ekologis yang dilestarikan bersama.
Komsos Kawargian Abah Alam menekankan pentingnya pembangunan berbasis nilai budaya dan relasi sosial masyarakat desa. Program ini menjadi pengingat bahwa ketahanan pangan bukan hanya soal produksi, tetapi juga menyangkut distribusi, akses, serta pelibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan.
Melalui sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan elemen kebudayaan lokal, Desa Nagrak bertekad menjadi percontohan dalam pembangunan peradaban pangan yang berkelanjutan dan berkeadilan. (Red)
Komentar
Semoga kali ini ada kebaikan menyertai kita semua. Aamiin..
Aminn☺️🙏