Jakarta | Cyberhukum.com | Presiden Republik Indonesia menyerukan pentingnya persatuan di antara negara-negara Islam dalam menghadapi tantangan global dan membangun kembali kejayaan peradaban Islam. Hal itu disampaikan dalam pidato kenegaraan yang disampaikan pada forum internasional organisasi negara-negara Islam yang digelar di Jakarta, Kamis (15/5).
Dalam pidatonya, Presiden menekankan bahwa sejarah telah membuktikan peran besar umat Islam dalam membangun peradaban dunia di masa lalu. Namun, ia juga menyoroti bahwa kejayaan tersebut hanya dapat terulang jika negara-negara Islam bersatu dan fokus pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Sebagai organisasi negara Islam, kita harus bersatu, dan optimis menjadi mercusuar bagi peradaban dunia seperti masa kejayaan umat Islam di masa lalu,” ujar Presiden dengan penuh semangat.
Presiden menambahkan bahwa penguasaan terhadap sains dan teknologi adalah kunci utama bagi kebangkitan bangsa-bangsa Muslim dari keterpurukan, serta jalan menuju kesejahteraan dan kemakmuran yang berkelanjutan.
“Dengan menguasai sains dan teknologi, itulah cara suatu bangsa bangkit dari keterpurukan dan bertransformasi menjadi negara yang sejahtera dan makmur,” lanjutnya.
Pidato ini mendapat sambutan hangat dari para pemimpin dan delegasi negara-negara anggota. Mereka sepakat bahwa kolaborasi strategis dalam bidang pendidikan, riset, dan inovasi teknologi harus menjadi prioritas utama organisasi.
Forum ini diharapkan menjadi momentum untuk mempererat solidaritas antarnegara Islam dan merumuskan langkah konkret menuju kebangkitan bersama yang berlandaskan ilmu, persaudaraan, dan visi global yang berdaya saing. (Red)
Komentar