Karawang, Jawa Barat | Cyberhukum.com | Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SMAN 1 Cikampek, Karawang, pada Selasa (10/6), untuk memantau langsung pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025. Tanpa pemberitahuan sebelumnya, Dedi hadir di sekolah tersebut guna memastikan proses penerimaan berjalan lancar, tertib, dan sesuai aturan.
“Hari ini saya cek langsung proses SPMB tanpa pemberitahuan, sekarang ini di SMAN 1 Cikampek. Semua saya lihat, sekolah ini bagus, sangat tertib, bersih, dan pelayanannya juga bagus,” ujar Dedi dalam keterangan resminya.
Namun dalam sidaknya, Dedi menyoroti persoalan klasik yang masih muncul: ketidakseimbangan antara jumlah pendaftar dan daya tampung kelas.
“Dari Kepala Sekolah saya dapat penjelasan bahwa ada ketidakseimbangan antara jumlah pendaftar dan daya tampung kelas. Pendaftarnya banyak, daya tampung hanya 11 kelas, cuma 396 siswa,” ungkapnya.
Gubernur Dedi menegaskan bahwa pelaksanaan SPMB harus sepenuhnya dilakukan secara transparan dan sesuai aturan. Ia juga memperingatkan keras bagi siapa pun yang mencoba melakukan kecurangan.
“Kalau ada yang coba-coba menyalahgunakan proses SPMB, segera laporkan langsung ke saya. Semua harus dilakukan sesuai aturan dan transparan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Dedi juga mensosialisasikan dua kebijakan pendidikan baru yang akan diterapkan mulai tahun ajaran 2025: jam malam pelajar dan jam masuk sekolah lebih pagi.
“Ibu setuju nggak kalau anak-anak jam 9 malam harus sudah di rumah? Jangan lupa, mulai tahun ajaran baru masuk sekolah satu jam lebih pagi, pukul 06.30 WIB,” katanya di hadapan para guru dan orang tua siswa.
Kepala SMAN 1 Cikampek, Agus Setiawan, menyambut baik kunjungan tersebut. Ia mengatakan kehadiran Gubernur merupakan bentuk dukungan langsung terhadap integritas pendidikan.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan bangga, hari ini Pak Gubernur berkunjung dan mengapresiasi SMAN 1 Cikampek sebagai sekolah yang bersih, rapi, dan tertib dalam pelayanan SPMB. Ini jadi motivasi kami untuk menjaga integritas dan pelayanan pendidikan yang lebih baik,” ujar Agus.
Kunjungan ini menjadi sinyal kuat bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat serius dalam mengawal kualitas pendidikan sejak proses penerimaan murid baru, hingga pembentukan karakter siswa di sekolah. (Red)
@bang_yans99
Komentar